Latar Belakang, Hasil observasi awal diperoleh informasi bahwa tingkat kemampuan peserta didik kelas V di Sekolah Dasar Negeri 4 Jeunieb dalam melakukan teknik dasar permainan sepak bola mini masih rendah. Hal ini telihat dari data hasil KD sebelumnya yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa hanya 40%, Tujuan Penelitian, untuk mengetahui dan mendeskripsikan upaya meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan teknik dasar permainan sepak bola mini dengan menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction di kelas V SD, untuk mengetahui dan mendeskripsikan upaya meningkatkan aktivitas guru dan peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran materi teknik dasar permainan sepak bola mini dengan menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction di kelas V. Metode Penelitian, jenis penelitian yang digunakan penelitian kualitatif. Hasil penelitian, berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I, dapat disimpulkan bahwa masih perlu dilakukan pengulangan siklus, kemudian hasil pelaksanaan siklus II dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah berhasil, Kesimpulan, kemampuan siswa kelas V SD Negeri 4 Jeunieb Kabupaten Bireuen tahun pelajaran 2021/2022 dalam melakukan teknik dasar permainan sepak bola mini dapat ditingkatkan dengan menggunakan pembelajaran Explicit Instruction, dimana pada pelaksanaan tes awal diperoleh persentase sebanyak 21,87% meningkat menjadi 62,5% pada pelaksanaan siklus I, kemudian meningkat lagi menjadi 87,5% pada pelaksanaan siklus II.
Kata Kunci: Kemampuan siswa, Explicit Instruction, permainan Sepak Bola Mini Download
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil dan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 716 Tahun 2021 tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia TahunAnggaran 2021, memberikan kesempatan kepada Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan Hak AsasiManusia.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 866 Tahun 2021 tentang Penetapan Kebutuhan
Pegawai Aparatur Sipil Negara Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh
Barat Tahun Anggaran 2021. Berikut rincian formasi penerimaan CASN Kab.
Aceh Barat.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor: 865 Tahun 2021 Tanggal 29 April 2021 Tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kota Lhokseumawe Tahun Anggaran 2021, maka dengan ini kami sampaikan bahwa Pemerintah Kota Lhokseumawe akan melaksanakan Seleksi Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2021 sebagaimana rincian terlampir dengan ketentuai sebagai berikut:
I. KRITERIA PELAMAR
- Formasi Umum merupakan pelamar lulusan Perguruan Tinggi yang memenuhi kualifikasi pendidikan dan persyaratan sebagaimana tersebut dalam pengumuman ini.
- Penyandang Disabilitas merupakan pelamar yang menyandang disabilitas fisik namun memenuhi ketentuan mampu melihat, mendengar dan berbicara dengan baik dengan melampirkan surat keterangan Dokter Pemerintah yang menyatakan jenis dan tingkat disabilitasnya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayaangunaan Aparatur Sipil
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indoneesia Nomor 677 Tahun 2021
tanggal 11 April 2021 Tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil
Negara dilingkungan Pemerintah Kabupaten nagan raya tahun anggaran
2021, bersama ini kami umumkan bahwa Pemerintah Kabupaten nagan raya
Mendapat Formasi Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS Daerah
Formasi Tahun 2021 dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja PPPK
Untuk Jabatan Fungsional Guru
Jumlah Formasi CPNS
Jumlah Formasi dan Kualifikasi Pendidikan Yang diperlukan sebanyak 228 Orang
Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Panitia Penerimaan
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2021 berdasarkan surat Nomor :
PEG.810/01/2021, dengan ini mengundang putra/putri terbaik bangsa yang
memiliki integritas dan komitmen tinggi untuk dapat mengikuti seleksi
Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bireuen Tahun Anggran 2021.
Sebagai
informasi tambahan bahwa setiap tahapan dalam proses seleksi penerimaan
CPNS dan PPPK di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun Anggran
2021 dapat juga dipantau melalui website kami dan http://sscn.bkn.go.id/
Untuk mengetahui informasi lebih
lengkap terkait syarat pendaftaran, rincian kebutuhan formasi dan
ketentuan lainnya dapat dilihat pada link berikut ini Silahkan di Download
Ilmuwan psikologi biasanya menggunakan istilah ‘lenting’ untuk
menyepadankan kata resiliensi (resilience), yaitu: kemampuan sesorang
untuk bangkit setiap kali mengalami desakan mundur, atau bahkan
kegagalan.
Perjalanan menjadi matang menggunakan teknologi.
Sebagai konsultan teknologi, kami melihat jelas betapa melimpah
ruahnya potensi teknologi dalam meningkatkann pembelajaran. Namun,
perjalanan menjadi pembelajar untuk mencapai tingkat-tingkat manfaat
teknologi tersebut cukup panjang. Dalam marathon pembelajaran ini,
kadang kita akan unggul kadang ketinggalan.
Di sinilah Bapak dan Ibu perlu menjadi resilien. Gunakan setiap momen
keunggulan sebagai tenaga untuk semakin melaju, dan menyadari bawah
setiap momen ketinggalan adalah wajar dan kita perlu mengatur tenaga
untuk mengejar.
Seperti dalam marathon, mengatur tenaga (baca: mengeolola resilensi)
semakin efektif jika kita tahu masih berapa jauh atau berapa dekat kita
dengan garis finish. Dalam marathon menunju elearning yang baik ini,
peta kita adalah Kerangka SAMR.
Kerangka SAMR sebagai peta perjalanan menjadi matang dalam marathon menuju elearning yang efektif
SAMR adalah suatu kerangka yang mengilustrasikan tingkat kematangan
seseorang memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Tingkat kematangan
ini terdiri dari (mulai dari tingkat pemula ke mahir): Substitution,
Augmentation, Modification, dan Redefinition. Semakin matang kita dalam
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, semakin besar peningkatan
proses dan hasil yang terjadi dalam pembelajaran.
Apa kaitannya SAMR dan Resiliensi dengan Bapak dan Ibu memelajari teknologi?
Pertanyaan paling menjebak dalam elearning adalah aplikasi apa (lagi)
yang harus pelajari untuk mengembangkan permbelajaran? Jika anda
terjebak di pertanyaan ini, maka anda tersangkut terus-menerus di
tingkat Substitution.
Pertanyaan yang tepat adalah: bagaimana lagi cara saya menggunakan
teknologi (hardware dan aplikasi) yang sudah saya pelajari ini untuk
mengembangan pembelajaran? Setiap tingkat lanjut (Augmentation,
Modification, dan Redefinition) menuntut kita untuk mengubah kegiatan
dan/atau tujuan pembelajaran. Mengetahui ini (kegiatan dan tujuan
pembelajaran) membantu Bapak dan Ibu bisa menakar dengan lebih akurat
berapa besar resliensi yang diharapkan dari Anda untuk menerobos
masing-masing tingkat tersebut.
Apakah itu
resiliensi?
Kemampuan
seseorang untuk menggunakan teknologi dalam pembelajaran
Kemampuan
seseorang untuk merumuskan kegiatan elearning
Kemampuan
seseorang untuk bangkit dari desakan kemunduran (atau kegagalan)
Kemampuan
seseorang untuk mengelola stress elearning
Apa hubungan
SAMR dengan resiliensi?
SAMR
adalah ukuran tingkat resiliensi
Resiliensi
adalah R pada akronim SAMR
Resiliensi
adalah tingkat kematangan kematangan adopsi teknologi
Mengetahui SAMR memberikan
gambaran kita harus seberapa resilien
Apakah itu
SAMR?
Risiko-risiko
akses teknologi oleh murid.
Tingkat kematangan seorang
guru memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran
Langkah-langkah
penggunaan teknologi dalam pembelajaran
Jenis-jenis
aplikasi untuk digunakan dalam pembelajaran
Pernyataan
yang BENAR tentang adopsi teknologi adalah
Saya
harus menguasai banyak aplikasi
Saya harus
menguasai semua aplikasi baru
Saya harus
mengkombinasikan beberapa aplikasi
Saya
harus fokus pada tingkat berpikir dalam pembelajaran murid
Dengan cara
apa saya dapat menjadi resilien dalam mengembangkan kompetensi elearning saya?
Berikan
waktu untuk belajar. Tidak perlu terburu-buru.
Usahakan
bisa belajar bersama orang lain untuk saling bertukar keterampilan dan
dukungan semangat. Buat kelompok kecil, bergabung dengan komunitas, dll.
Tidak
perlu tergoda dengan kecemasan bahwa harus sering belajar aplikasi baru.
Semua jawaban
benar
Apakah
karakteristik penggunaan teknologi dalam belajar dianggap tingkat Substitution?
Kegiatan pembelajaran
setelah adopsi teknologi (baru) masih sama sama, dengan ada peningkatan
sedikit karena memanfaatkan fitur/kemampuan teknologi yang baru diadopsi.
Kegiatan
pembelajaran sama antara sebelum dan sesudah adopsi teknologi (baru).
Setelah
adopsi teknologi (baru), kegiatan belajar sangat berbeda, dan tidak bisa
diselenggarakan tanpa teknologi yang baru diadopsi.
Ada
banyak kegiatan pembelajaran yang berubah setelah adopsi teknologi (baru)
Apakah
karakteristik penggunaan teknologi dalam belajar dianggap tingkat Redefinition?
Kegiatan
pembelajaran setelah adopsi teknologi (baru) masih sama sama, dengan ada
peningkatan sedikit karena memanfaatkan fitur/kemampuan teknologi yang
baru diadopsi.
Kegiatan
pembelajaran sama antara sebelum dan sesudah adopsi teknologi (baru).
Setelah adopsi teknologi
(baru), kegiatan belajar sangat berbeda, dan tidak bisa diselenggarakan
tanpa teknologi yang baru diadopsi.
Ada
banyak kegiatan pembelajaran yang berubah setelah adopsi teknologi (baru)
Apakah
karakteristik penggunaan teknologi dalam belajar dianggap tingkat Modification?
Kegiatan
pembelajaran setelah adopsi teknologi (baru) masih sama sama, dengan ada
peningkatan sedikit karena memanfaatkan fitur/kemampuan teknologi yang
baru diadopsi.
Kegiatan
pembelajaran sama antara sebelum dan sesudah adopsi teknologi (baru).
Setelah adopsi teknologi
(baru), kegiatan belajar sangat berbeda, dan tidak bisa diselenggarakan
tanpa teknologi yang baru diadopsi.
Ada
banyak kegiatan pembelajaran yang berubah setelah adopsi teknologi (baru)
Apakah
karakteristik penggunaan teknologi dalam belajar dianggap tingkat Augmentation?
Kegiatan
pembelajaran setelah adopsi teknologi (baru) masih sama sama, dengan ada
peningkatan sedikit karena memanfaatkan fitur/kemampuan teknologi yang
baru diadopsi.
Kegiatan
pembelajaran sama antara sebelum dan sesudah adopsi teknologi (baru).
Setelah
adopsi teknologi (baru), kegiatan belajar sangat berbeda, dan tidak bisa
diselenggarakan tanpa teknologi yang baru diadopsi.
Ada banyak kegiatan
pembelajaran yang berubah setelah adopsi teknologi (baru)
Saya
menggunakan aplikasi video meeting untuk sesi diskusi mandiri dan tanya jawab
dengan murid. Pemanfaatan teknologi dengan cara ini mencerminkan tingkat:
Substitution
Augmentation
Modification
Redefinition
Saya
menggunakan aplikasi video meeting untuk metode ceramah. Pemanfaatan teknologi
dengan cara ini mencerminkan tingkat:
Substitution
Augmentation
Modification
Redefinition
Saya
menggunakan aplikasi video meeting untuk murid-murid saya bisa bertemu dengan
para pakar dan membawa murid saya ke luar kelas melalui field trip virtual.
Pemanfaatkan teknologi dengan cara ini mencerminkan tingkat:
Substitution
Augmentation
Modification
Redefinition
Saya
menggunakan aplikasi video meeting untuk murid-murid saya mengadakan festival
webinar projek pameran dan/atau pentas virtual. Pemanfaatan teknologi dengan
cara ini mencerminkan tingkat.
var perPage=6;
var numPages=6;
var firstText ='First';
var lastText ='Last';
var prevText ='‹ Prev';
var nextText ='Next ›';
var urlactivepage=location.href;
var home_page="/";